Ilustrasi ketupat |
HALUAN EKSPRESS.COM - Ketupat dan Idul Fitri adalah dua hal yang tak terpisahkan. Di setiap momen perayaan Hari Raya umat Islam ini, ketupat selalu hadir sebagai hidangan wajib di meja makan. Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan terus dijaga hingga saat ini.
Ketupat terbuat dari beras yang dimasak di dalam anyaman janur kelapa muda. Proses memasaknya memakan waktu cukup lama, sekitar 4-5 jam, agar ketupatnya matang sempurna dan tidak mudah basi. Keunikan ketupat ini terletak pada teksturnya yang kenyal dan padat, serta aromanya yang khas.
Ketupat biasanya disajikan bersama berbagai hidangan khas Idul Fitri lainnya, seperti opor ayam, rendang, sayur lodeh, dan sambal goreng ati. Perpaduan rasa gurih, pedas, dan segar dari hidangan-hidangan ini berpadu sempurna dengan ketupat, menciptakan sensasi kelezatan yang tak terlupakan.
Lebih dari sekadar hidangan lezat, ketupat juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Bentuknya yang segi empat melambangkan empat arah mata angin, yang mencerminkan kesempurnaan dan keharmonisan.
Selain itu, proses pembuatan ketupat yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan juga melambangkan proses penyucian diri dan peningkatan kualitas diri.
Di tengah gempuran budaya modern, tradisi ketupat di Idul Fitri masih terjaga dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi leluhur.
Bagi banyak orang, ketupat bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga representasi dari momen kebersamaan dan kehangatan keluarga saat merayakan Idul Fitri. (hen)