Demam Berdarah Dengue |
HALUAN EKSPRESS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Rephi Meido Satria, SKM, menyoroti peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mencuat di berbagai kecamatan.
Dalam keterangan yang disampaikannya pada Jumat, 23 Februari 2024, Rephi menjelaskan bahwa kasus DBD seringkali muncul selama musim pancaroba, disebabkan oleh aktivitas nyamuk Aedes aegypti.
"DBD ini kasus pancaroba, DBD ini demam dengue ini nyamuknya Aedes aegypti. Banyak kasus DBD ini diseluruh kecamatan ada," ungkap Rephi.
Menurutnya, pemahaman akan strategi pencegahan yang efektif sangat penting. Jika hanya terdapat satu kasus, Rephi menegaskan bahwa metode Fogging tidak dianjurkan karena tidak memberikan hasil optimal.
Sebaliknya, Rephi mendorong pendekatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM), dengan menekankan pentingnya kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih di tingkat keluarga dan masyarakat desa.
"Ketika hanya ada satu kasus, kami tidak melakukan fogging karena dianggap kurang efektif. Lebih baik menerapkan PSM, khususnya di keluarga dan lingkungan masyarakat desa. Namun, jika kasusnya mencapai dua, barulah kita melakukan fogging sebagai langkah konkret karena memang nyamuknya telah teridentifikasi," jelas Rephi.
Rephi juga mengingatkan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca, yang dapat memengaruhi jenis penyakit yang muncul. Musim panas cenderung membawa risiko radang tenggorokan, batuk pilek, dan malaria, sementara musim hujan meningkatkan risiko penyakit seperti cikungunya dan DBD.
"Kondisi cuaca panas biasanya berdampak pada radang tenggorokan, batuk pilek, dan malaria. Namun, saat cuaca berubah menjadi hujan, perlu waspada terhadap batuk pilek dan peningkatan risiko penyakit seperti cikungunya dan DBD," tambah Rephi.
Pentingnya menjalani Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi fokus Rephi dalam memberikan himbauan kepada masyarakat. Upaya menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan menjadi kunci untuk mengurangi risiko terkena penyakit tropis.
Rephi menekankan bahwa pencegahan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan menjadi kunci utama dalam penanganan masalah kesehatan seperti DBD dan penyakit tropis lainnya.
"Kepentingan masyarakat dalam membiasakan hidup bersih dan sehat melalui PHBS, seperti membersihkan lingkungan, mengonsumsi makanan bergizi, hingga menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjadi hal yang tidak bisa diabaikan," tegas Rephi. (hendra)