Ilustrasi peninggalan kerajaan Majapahit
HALUAN EKSPRESS.COM - Kerajaan Majapahit, sebagai kerajaan Hindu-Buddha terakhir di Nusantara, memiliki sejarah yang dimulai pada tahun 1293 M, seiring dengan penobatan Raden Wijaya sebagai raja pertamanya.
Berdasarkan penemuan arkeologis, Ibukota kerajaan ini terletak di Trowulan, Jawa Timur, dengan luas sekitar 10 x 11 km, seperti hasil penelitian Indonesian Field School Archaeology (IFSA) tahun 1991.
Dilansir dari berbagai sumber, sejarah awal Kerajaan Majapahit bermula dari keruntuhan Kerajaan Singasari pada tahun 1292 M akibat pemberontakan Pangeran Jayakatwang.
Pemberontakan tersebut menciptakan ketidakstabilan dan menyebabkan kekalahan Kerajaan Singasari. Raden Wijaya, menantu Kertanegara, raja Singasari yang kalah dalam peristiwa tersebut, melarikan diri dari wilayah yang semakin tidak stabil di Jawa Timur.
Raden Wijaya, dalam pelariannya, mendirikan desa kecil di tengah hutan Trowulan yang diberi nama Majapahit. Desa itu menjadi cikal bakal Kerajaan Majapahit, dengan Raden Wijaya sebagai raja. Penamaan "Majapahit" sendiri berasal dari nama buah maja yang tumbuh melimpah di wilayah Trowulan.
Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan pada pemerintahan Hayam Wuruk, cucu Raden Wijaya, bersama patihnya Gajah Mada.
Beberapa raja yang memegang peran penting dalam sejarah Majapahit antara lain Raden Wijaya, Jayanegara, Tribhuwana Tunggadewi, Hayam Wuruk, dan Wikramawardhana.
Peninggalan Kerajaan Majapahit yang ditemukan antara lain Candi Bajang Ratu, Candi Pari, Candi Tikus, Candi Brahu, Candi Penataran, Candi Sukuh, Candi Wringin Lawang, Prasasti Kudadu, Kitab Sundayana, dan Prasasti Sukamerta.
Inilah sekelumit cerita tentang sejarah, raja, dan peninggalan Kerajaan Majapahit yang menjadi bagian berharga dari warisan budaya Indonesia.
Semoga informasi ini dapat menambah pemahaman Anda tentang kejayaan dan kekayaan sejarah Nusantara. (hendra)