Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Herizal Apriansyah, S.Sos |
Menurutnya, salah satu isu utama yang dihadapi adalah ketersediaan akses jalan yang berdampak pada sentral pertanian di daerah tersebut.
"Infrastruktur, terutama jalan, menjadi isu krusial yang pertama. Khususnya terkait dengan jalan-jalan yang menghubungkan sentral pertanian di daerah Bengkulu, seperti Bengkok dan sekitarnya. Alhamdulillah, pembangunan ini telah selesai pada tahun 2023," ungkap Herizal Apriansyah, Minggu 4 Februari 2024.
Herizal juga menyoroti rencana pembangunan di tahun mendatang, yang mencakup dana DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DAU (Alokasi Dana Umum).
Ia menegaskan bahwa pembangunan ini akan membantu mempermudah mobilitas masyarakat.
"Saat ini, fokus kami adalah memastikan bahwa pembangunan infrastruktur melibatkan dana dari DAK dan DAU. Dengan pembangunan ini, kami berharap aksesibilitas memberikan kemudahan bagi masyarakat," tamba Herizal.
Terkait dengan jalan yang berada di wewenang Kabupaten, Herizal menegaskan bahwa langkah konkret akan diambil untuk memastikan pemeliharaan dan perbaikan.
"Meskipun banyak jalan yang berada di bawah wewenang Kabupaten, kami akan segera menindaklanjuti masalah ini. Koordinasi antara Kabupaten dan Provinsi sangat penting untuk memastikan pemeliharaan jalan-jalan ini," kata Herizal.
Selain infrastruktur, Herizal juga menyoroti masalah pemasaran hasil pertanian sebagai isu kedua yang perlu diperhatikan.
Ia mengungkapkan kekhawatiran petani yang sering kali tidak mengetahui harga jual hasil pertanian mereka.
"Pemasaran hasil pertanian merupakan isu serius. Pemerintah perlu bekerja sama dengan pihak pengguna, seperti perusahaan dengan kontrak harga, untuk memastikan keadilan bagi para petani. Kita perlu meningkatkan koordinasi antara Kabupaten dan Provinsi dalam menanggapi isu ini," tegas Herizal.
Pemikiran jangka panjang juga disampaikan Herizal terkait dengan solusi bagi pembangunan ekonomi daerah. Ia menekankan perlunya kerjasama antara Kabupaten dan Provinsi dalam menarik investor, seperti mendirikan pabrik saos dan usaha lainnya.
"Saat ini, kerjasama antara Kabupaten dan Provinsi belum maksimal. Kedepannya, kita perlu menciptakan solusi bersama dan menarik investor untuk mendukung pembangunan ekonomi di daerah kita," pungkasnya. (hendra)